目錄
- Ir. H. Djuanda Kartawidjaja: Pahlawan Nasional dan Tokoh Penting Indonesia
- Kontribusi Utama
- Kehidupan Awal dan Karier
- Warisan dan Pengakuan
- Siapa Ir. H. Djuanda Kartawidjaja dan Perannya dalam Sejarah Indonesia?
- Biografi Singkat
- Peran Penting dalam Sejarah Indonesia
- Kapan Ir. H. Djuanda Kartawidjaja Menjabat sebagai Perdana Menteri?
- Profil Singkat Ir. H. Djuanda Kartawidjaja
- Latar Belakang Politik
- Apa isi Deklarasi Djuanda dan dampaknya bagi Indonesia?
- Isi Pokok Deklarasi Djuanda
- Dampak bagi Indonesia

Ir. H. Djuanda Kartawidjaja: Pahlawan Nasional dan Tokoh Penting Indonesia
Ir. H. Djuanda Kartawidjaja adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Lahir di Tasikmalaya pada 14 Januari 1911, beliau dikenal sebagai Perdana Menteri ke-10 dan terakhir Indonesia, serta teknokrat yang berjasa besar dalam pembangunan negara.
Kontribusi Utama
Berikut beberapa kontribusi penting Ir. H. Djuanda Kartawidjaja:
Bidang | Kontribusi |
---|---|
Politik | Menjabat sebagai Perdana Menteri dan beberapa menteri, termasuk Menteri Keuangan dan Perhubungan. |
Deklarasi Djuanda | Deklarasi tahun 1957 yang memperluas batas laut Indonesia, menjadi dasar hukum maritim modern. |
Pendidikan | Lulusan Teknik Sipil dari Technische Hoogeschool te Bandung (sekarang ITB). |
Kehidupan Awal dan Karier
Djuanda berasal dari keluarga Sunda yang terhormat. Ayahnya, Raden Kartawidjaja, adalah seorang guru. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Djuanda terjun ke dunia politik dan administrasi negara, memegang berbagai jabatan strategis.
Warisan dan Pengakuan
Salah satu warisan terbesarnya adalah Deklarasi Djuanda, yang mengukuhkan Indonesia sebagai negara kepulauan. Kini, wajahnya menghiasi uang kertas Rp50.000 sebagai bentuk penghormatan atas jasanya.
Djuanda wafat pada 7 November 1963, tetapi pemikirannya terus menjadi fondasi penting bagi Indonesia.
Siapa Ir. H. Djuanda Kartawidjaja dan Perannya dalam Sejarah Indonesia?
Siapa Ir. H. Djuanda Kartawidjaja dan perannya dalam sejarah Indonesia? Ir. H. Djuanda Kartawidjaja adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam bidang politik dan ekonomi. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia ke-10 dari tahun 1957 hingga 1959 dan dikenal sebagai arsitek Deklarasi Djuanda pada tahun 1957 yang mengubah konsep wilayah laut Indonesia.
Biografi Singkat
Informasi | Detail |
---|---|
Nama Lengkap | Ir. H. Djuanda Kartawidjaja |
Lahir | 14 Januari 1911, Tasikmalaya, Hindia Belanda |
Meninggal | 7 November 1963, Jakarta, Indonesia |
Pendidikan | Teknik Sipil di Technische Hoogeschool te Bandung (sekarang ITB) |
Jabatan Penting | Perdana Menteri Indonesia (1957-1959), Menteri Perhubungan (1946-1949) |
Peran Penting dalam Sejarah Indonesia
-
Deklarasi Djuanda (1957)
Deklarasi ini menegaskan bahwa semua perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau Indonesia adalah bagian dari wilayah kedaulatan Indonesia. Ini menjadi dasar hukum bagi konsep Negara Kepulauan (Archipelagic State). -
Peran dalam Pembangunan Infrastruktur
Sebagai insinyur sipil, Djuanda berkontribusi dalam pembangunan jalan raya, jembatan, dan pelabuhan di Indonesia pasca-kemerdekaan. -
Stabilitas Politik
Selama menjabat sebagai Perdana Menteri, Djuanda berupaya menjaga stabilitas politik di tengah gejolak pemberontakan daerah dan transisi sistem pemerintahan.
Djuanda Kartawidjaja meninggal pada tahun 1963 dan diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 1963 atas jasa-jasanya.
Kapan Ir. H. Djuanda Kartawidjaja Menjabat sebagai Perdana Menteri?
Kapan Ir. H. Djuanda Kartawidjaja menjabat sebagai Perdana Menteri? Pertanyaan ini sering muncul dalam diskusi sejarah Indonesia. Ir. H. Djuanda Kartawidjaja adalah tokoh penting yang memimpin Kabinet Djuanda dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Masa jabatannya dikenal dengan Deklarasi Djuanda yang mengubah hukum laut Indonesia.
Profil Singkat Ir. H. Djuanda Kartawidjaja
Aspek | Detail |
---|---|
Lahir | 14 Januari 1911 di Tasikmalaya, Jawa Barat |
Meninggal | 7 November 1963 di Jakarta |
Jabatan | Perdana Menteri Indonesia ke-10 |
Masa Jabatan | 1957–1959 |
Pencapaian | Deklarasi Djuanda (1957) yang menetapkan laut teritorial Indonesia 12 mil |
Selama menjabat, Djuanda fokus pada pembangunan ekonomi dan kedaulatan maritim. Kabinetnya disebut “Kabinet Karya” karena berhasil menyatukan visi politik dan pembangunan. Meski singkat, periode ini menjadi fondasi penting bagi Indonesia modern.
Latar Belakang Politik
- Era Demokrasi Liberal: Djuanda menjadi perdana menteri di akhir era ini sebelum transisi ke Demokrasi Terpimpin.
- Peran Teknokrat: Sebagai insinyur, ia membawa pendekatan teknis dalam pemerintahan.
- Warisan Hukum: Deklarasi Djuanda diakui internasional pada 1982 melalui UNCLOS.
Djuanda tidak hanya seorang politisi, tetapi juga simbol integritas dan dedikasi bagi Indonesia.
Apa isi Deklarasi Djuanda dan dampaknya bagi Indonesia?
Apa isi Deklarasi Djuanda dan dampaknya bagi Indonesia? Deklarasi Djuanda adalah pernyataan resmi pemerintah Indonesia pada 13 Desember 1957 yang menegaskan bahwa seluruh perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau Indonesia merupakan bagian integral dari wilayah kedaulatan negara. Deklarasi ini menjadi dasar hukum bagi konsep Wawasan Nusantara.
Isi Pokok Deklarasi Djuanda
Berikut adalah poin-poin utama deklarasi tersebut:
No. | Isi Pokok Deklarasi |
---|---|
1 | Semua perairan antarpulau adalah wilayah kedaulatan Indonesia. |
2 | Batas teritorial Indonesia diukur sejauh 12 mil laut dari garis pantai. |
3 | Hak lintas damai kapal asing diakui selama tidak mengancam kedaulatan. |
Dampak bagi Indonesia
Deklarasi ini memiliki dampak signifikan, antara lain:
- Pengakuan Internasional: Pada 1982, UNCLOS (Konvensi PBB tentang Hukum Laut) mengakui prinsip negara kepulauan yang diusung Indonesia.
- Luas Wilayah: Wilayah Indonesia bertambah dari 2 juta km² menjadi lebih dari 5 juta km², termasuk ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif).
- Ekonomi: Kekayaan sumber daya laut (ikan, minyak, gas) dapat dikelola secara optimal.
- Pertahanan: Memperkuat kedaulatan dan keamanan maritim Indonesia.
Deklarasi Djuanda juga memicu perlawanan dari negara lain awalnya, tetapi diplomasi Indonesia berhasil meyakinkan dunia tentang pentingnya prinsip ini.